Label

Kamis, 06 Desember 2012

Adat "BELI" laki-laki di pariaman

                 Pariaman itu terkenal dengan adatnya yang masih kental sampe saat ini.misalnya adat tentang laki-laki "dibeli". ato lebih dikenal dengan "uang jampuik" ato "uang hilang". haha.. kadang emang kedengaran lucu. masa laki-laki dibelii.. biasanya kan cewek yang dibeli cowok.. eitss.. jgn salah dulu. laki-laki dipariaman dibeli itu maksudnya bukan yang negatif y..tapi itu emang adat Pariaman dari dulunya..
                 Tradisi bajapuik hanya dipraktekan di Pariaman. Dalam tradisi bajapuik, penganten pria “dibeli” oleh penganten perempuan dengan uang japuik. Nominal uang japuik ditentukan berdasarkan status sosial penganten pria. Jika status sosialnya tinggi, maka uang japuiknya akan tinggi pula. Jika uang japuiknya rendah, berarti status sosialnya rendah. jadi misalnya penganten pria nya adalah seorang Dokter, uang japuiknya bisa jadi seharga mobil CR-V..wuisss kereen kan .Begitulah sekilas tentang tradisi bajapuik di Pariaman.


                Praktek ini tidak baku, karena ada sebagian masyarakat Pariaman tidak mengikuti aturan ini, disebabkan pengantennya bukan berasal dari daerah Pariaman. Tapi percampuran antara orang pariaman dengan orang non pariaman. Bila perkawinan campur daerah ini terjadi, tradisi bajapuik tidak akan dipraktekan. Kecuali, sudah ada kesepakatan diantara dua pihak, penganten pria dan penganten perempuan untuk mengikuti tradisi bajapuik ini.
                Tapi yang dona tau y.. klo sii pria itu orang Pariaman dan menikah dengan wanita yang non Pariaman, misalnya Jawa. maka si wanita tetap membeli si pria. karna si pria Pariaman ini biasanya juga punya gelar dari ayahnya. yang mana gelar itu juga bisa dianggap syarat untuk membeli. gelar yg dimaksud yaitu : SIDI,SUTAN dan BAGINDO. sepupu dona jg kemaren nikah dengan wanita jawa dan siwanita tetap membeli si pria. tapi untuk wanita Pariaman yang nikah dengan non Pariaman, dona siih kurang tau jg.. hihi.. 
               Salah satu prosesi tradisi bajapuik tersebut adalah maantaan tando (mengantar tanda). Prosesi mengantar tanda merupakan bentuk penyerahan uang japuik kepada penganten pria. Dalam prosesi ini kedua penganten diwakili oleh masing-masing ninik mamak, kapalo mudo (Kepala Muda) dan mamak (paman) kedua belah pihak. Nantinya, kedua belah pihak akan bermusyawarah untuk menentukan berapa uang japuiknya dan kapan diadakan pernikahan.

                  kadang tradisi ini dianggap negatif oleh kebanyakan orang diluar Pariaman. tapi sebenarnya adat pria dibeli ini adalah untuk menghargai orang tua dari si pria karna selama ini telah merawat dan membesarkannya. dan waktu akan menikah si orang tua pria ini harus merelakan anaknya untuk tinggal bersama istrinya.
               hmm.. kira-kira segitulah yang dona tau tentang adat uang bajapuik t.. kklo ada kesalahan dna mohon maap y.. :D

4 komentar:

  1. itu tradisi peninggalan india. orang padang kan memang banyak keturunan india. lihat aja hidungnya ... di india tradisi ini cuma membuat susah orangtua pihak perempuan makanya orang india lebih memilih anak lelaki drpd anak perempuan. jadinya ratio laki : perempuan tidak normal disana. alasan orang india jg sama: anak laki2 sdh susah payah dibesarkan dan sdh bisa menafkahi orangtua tp "diambil" oleh pihak pengantin perempuan. tradisi ini sama sekali berlawanan dgn islam makanya tidak dipraktekkan oleh orang minang non-pariaman.

    BalasHapus
  2. https://desuna.wordpress.com/2015/06/07/tradisi-uang-japuik-pada-pernikahan-di-tanah-padang-pariaman/

    BalasHapus
  3. https://desuna.wordpress.com/2015/06/07/tradisi-uang-japuik-pada-pernikahan-di-tanah-padang-pariaman/

    BalasHapus